Capres 2019 : Prabowo Janji Kembalikan Aset Negara Yang Telah Hilang
- Get link
 - X
 - Other Apps
 
Topik Aktual. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berkomitmen untuk bisa 
menjaga, bahkan mengembalikan aset negara yang telah dijual oleh 
pemerintah Jokowi kepada negara lain bila dirinya terpilih menjadi 
Presiden di 2019 mendatang. Mantan Pangkostrad ini mengaku miris melihat
 situasi ekonomi yang terjadi selama pemerintahan Presiden Joko ‘Jokowi’
 Widodo yang dikatakannya sangat merugikan negara. Hal ini diungkapkan 
Prabowo saat menghadiri Ijtimak Ulama di Menara Peninsula, Slipi, 
Jakarta Barat. Prabowo menyinggung dijualnya saham Pertamina kepada 
asing merupakan kegagalan pemerintah dalam menyelamatkan aset penting 
negara.
 
 
 
Oleh sebab itu, ia mengaku bila diberi amanat oleh rakyat untuk 
memimpin negeri ini, ia siap untuk bertaruh nyawa mengembalikan aset 
tersebut kepangkuan ibu pertiwi. “Dengan itikad untuk melakukan 
perbaikan mau tidak mau kita harus ubah melalui kekuasan politik dan 
oleh karena itu saya dengan jajaran Gerindra kami terus berjuang minta 
mandat rakyat untuk kami bisa mengembalikan kekayaan aset negara dan 
menjaga kelangsungan hidup bangsa Indonesia melalui pengamanan aset,” 
ujar Prabowo.
Ijtimak ulama yang digagas oleh Persatuan Alumni 212 dibawah 
komando imam besar FPI Rizieq Shihab ini meminta agar segera dibentuk 
koalisi keumatan yang di dalamnya berisikan untuk segera memutuskan nama
 capres beserta cawapresnya sebagai simbol melawan pemerintahan yang 
dianggap dzalim tersebut. “Kami sangat menghargai imam besar GNPF yang 
minta koalisi segera dibentuk. Walaupun tidak terlalu nyata, sebetulnya 
koalisi PKS, Gerindra, dan PAN adalah de facto berjalan,” terangnya.
Lebih jauh mantan menantu penguasa orde baru ini juga mengaku akan 
legowo bila ada calon lain yang lebih baik daripada dirinya berdasarkan 
Ijtimak ulama tersebut. “Kita harus melakukan perubahan. Saya siap 
menjadi alat perubahan. Saya siap menjadi alat umat dan rakyat Indonesia
 tapi kalau saya tidak dibutuhkan dan ada orang lain yang lebih baik 
saya siap mendukung kepentingan umat dan rakyat indonesia,” tuturnya. 
“Itu komitmen saya bahwa dengan komitmen saya dan Gerindra, kita akan 
berjuang untuk kepentingan bangsa, rakyat dan umat dan kedaulatan. Kita 
ingin Indonesia berdiri di atas kaki sendiri, tidak menjadi antek aseng 
dan asing,” sambungnya.
Seperti diketahui, Ijtimak ulama sendiri adalah suatu mekanisme 
pemilihan pemimpin yang dalam hal ini adalah capres dan cawapres yang 
telah mendapatkan persetujuan dari seluruh ulama yang ada di dalamnya. 
Pemimpin yang terpilih nanti dipastikan mereka adalah pemimpin yang 
dikagumi dan didukung penuh oleh umat Islam diseluruh Indonesia.
- Get link
 - X
 - Other Apps
 

Comments
Post a Comment